Manajemen Keamanan Jaringan

7 01 2010

Manajemen Keamanan Jaringan Komputer biasanya diterapkan pada sistem yang melakukan pelayanan keluar.

Yang harus diperhatikan masalah keamanan jaringan tidak hanya masalah teknis namun juga masalah psikologis baik dari psikologis penggunga maupun pengelola. Contoh, pengguna layanan jaringan yang suka menginstal game gratis, crack, dll akan berdampak tidak baik terhadap sistem jaringan.

Adapun cara untuk melakukan pendekatan psikpologis adalah :

  1. Memberikan kesadaran kepada pengguna layanan dengan melakukan pendekatan
  2. Jadilah penguasa di jaringan dengan membatasi hak user.

Setelah masalah psikologi sudah tertangani maka manajemen jaringan dilanjutkan dengan membuat kebijakan jaringan. Kebijakan jaringan identik dengan AAA (Authentification, Authorisation, Accounting). Authentication adalah proses untuk membuktikan kebenaran / keberadaan pengguna. Analisa yang dilakukan dalam Authentication misalnya kebijaksaan sistem untuk menentukan berapa minimal karakter password yang boleh dipakar pengguna. Authorisation yaitu penentuan mekanisme hak / klasifikasi pengguna.

Setelah menentukan kebijakan dengan pihak intern maka langkah selanjutnya adalah menentukan kebijakan yang terkait pada pihak luar.





Manajemen Akunting Jaringan

7 01 2010

a”Akunting identik dengan mencatat transaksi keuangan”

Dalam jaringan komputer akunting identik dengan mencatat transaksi jaringan. Akunting jaringan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang mengelola utilisasi dan daya jaringan. Akunting jaringan di wajipkan oleh ITE yaitu merekam aktifitas jaringan minimal 5 tahun terahir.

Manfaat akunting jaringan adalah :

  1. Mengetahui kebutuhan penggunna
  2. Mengetahui perbandengan antara kebutuhan dan ketersediaan
  3. Mengetahui prioritas jaringan
  4. Sebagai landasan pengembangan jaringan kedepan
  5. Untuk menilai kelayakan fasilitas yang ada dari segi ekonomis ( Berkaitan dengan SLA dan QOS)

Akunting jaringan ada 2 yaitu :

  1. Akunting waktu : mencatat waktu pemakaian layanan saja
  2. Akuntung penuh : selain mencatat waktu juga mencatat apa yang terjadi dalam jaringan tersebut dari awal sampai ahir

Akunting juga berperan bagi keamanan jaringan. Ketika keamanan diaudit, maka harus ada data akuntingnya (sebagai bukti rekaman)





Manajemen Konfigurasi Jaringan

7 01 2010

“Konfigurasi dapat diartikan sebagai sebuah teknik atau cara untuk mengatur komponen atau beberapa komponen pada parameter-parameternya dengan tidak melanggar aturan.”

Yang harus dilakukan oleh seorang IT ketika bekerja pertamakali adalah mengetahui konfigurasi dari perangkat yang ditanganinya. Konfigurasi dari perangkat dapat diperoleh dari dokumentasi perangkat atau menanyakan langsung pada pengelola perangkat sebelumnya. Jika dokumentasi tidak dapat diperoleh maka dilakukan konfigurasi ulang (Reset).

Manajemen konfigurasi mempunyai manfaat sebagai berikut :

  1. Kelanjutan sistem
  2. Unjuk kerja sistem

Untuk mendokumentasikan atau menyimpan (bakeup) konfirgasi maka dapat menggunakan FFTP yaitu sebuah protokol yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi perangkat jaringan. Namun FFTP mempunyai kelemahan yaitu FFTP menyimpan semua konfigurasi dari awal atau semua konfigurasi, tentunya hal ini akan menjadi pemborosan space. Selain itu FFTP memberikan dokumentasi konfigurasi pada semua yang mereques dokumen konfigurasi tersebut. Selain FFTP ada tool yang lebih baik yaitu cisco work yang menggunakan incremental bakcup yaitu membakeup yang berubah saja





Manajemen Perangkat Jaringan

7 01 2010

Tujuan memanajemen perangkat jaringan adalah berusaha mempertahankan kinerja perangkat jaringan agar dapat dipakai lebih lama secara maksimal.

Untuk mempertahankan kinerja perangkat jaringan diperlukan tindakan sebagai berikut :

  • Patuhi standart operasional prosedur  perangkat jaringan karena kondisi ideal suatu perangkat berada pada keaadaan tertentu
  • Jangan memaksakan perangkat bekerja diluar kemampuan
  • Penggunaan perangkat sebaiknya juga mengacu pada standart operasional organisasi-organisasi tandarisasi